Suatu pagi, seperti biasa aku bersiap diri menuju ke sekolah yang jaraknya agak lumayan jauh dari rumahku. Aku anak dari seorang tukang becak, iya. Ayahku seorang tukang becak sedangkan ibuku hanyalah seorang pedagang emperan di Pasar, segi ekonomi di keluargaku sangat kurang sekali sehingga aku diharuskan untuk hidup dengan sangat sederhana. Sebelum aku berangkat ke sekolah aku harus menyiapkan dagangan kue ku terlebih dahulu, aku sekolah sambil berdagang kue hal itu aku lakukan untuk membantu menambah keuangan di keluargaku karena kebutuhan sangatlah banyak. Untuk makan sehari-hari, biaya sekolahku, kakak dan adik bungsuku. Setiap malam aku bersama ibu membuat kue untuk dijual esok harinya di sekolah, terkadang aku dan ibu tidak tidur sepanjang malam karena harus membuat kue dan menyiapkan dagangan pecel ibu untuk dijual di Pasar, lelah dan penat tak lagi dirasa karena tuntutan ekonomi yang sudah menjerat kehidupan. Setiap pagi semua anggota keluargaku pergi dari rumah. Aku, kakak, d...
(karya Firda) Ayah... Di setiap tetes keringatmu Tersimpan beribu-ribu kasih sayang untuk istri dan anakmu. Ayah bekerja keras setiap hari untuk keluarga. Lelah penat tak menjadi halangan. Hujan panas tak menjadi rintangan. Aku lihat... Bahu ayah yang bengkak karena beban yang ia pikul. Tangan yang kasar karena mengapal. Dan kulit yang tak kencang lagi. Namun, semangat mencari nafkah tak pernah pupus dari hatinya. Terkadang aku masih menuntut ini itu darimu. Aku egois kepadamu. Padahal keinginanku jauh dari kemampuan ayahku. Maafkan aku ayah... Aku tahu kau lelah. Kau penat di sana. Dari kejauhan aku hanya bisa mendoakanmu. Supaya Tuhan memberi umur panjang untukmu. Memberi kesehatan dan rezeki untukmu ayah. Selamat Hari Ayah Jum'at. November 12, 2021.
Komentar
Posting Komentar