Pagi itu begitu cerah, awan membentang sangat indah di langit biru. Pandu memacu motornya dengan kecepatan agak tinggi berharap cepat sampai di rumah pujaan hatinya. Jalan yang beraspal keras dengan beberapa kendaraan di lewatinya dengan muka cerah. Dalam hati Pandu sudah terbayang senyum manis Sekar. Ya, gadis yang ditunanginya sudah 6 bulan itu adalah gadis manis teman satu SMA dulu. Sudah 1 bulan lamanya Pandu tidak bertemu kekasihnya karena Ia masih kerja jauh di luar kota. Rindu ingin menatap wajah manis kekasihnya semakin membuat Pandu memacu motornya dengan cepat, namun sesekali Ia mengerem karena menghindari kendaraan lain. Gang melati nomor 5 sudah terlihat dari seberang jalan, hati Pandu makin berbunga-bunga, tak sabar untuk bertemu kekasihnya Sekar. "Hampir sampai," ucapnya lirih. Pandu menyusuri jalan dalam gang lumayan sempit itu, mengendarai motornya dengan kecepatan lambat karena banyak anak kecil yang bermain-main.
Namaku adalah Mutiara, seorang siswi SMP Islam swasta di Bandung. Saat ini, aku duduk di kelas IX dan tinggal beberapa minggu lagi aku lulus. Aku berkeinginan melanjutkan sekolah di SMA Negeri yang tak jauh dari rumahku yakni di SMA Negeri 1 Bandung. Sejak lama aku sangat ingin bersekolah di sana mengambil jurusan Mipa karena aku bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Hari kelulusan pun tiba, akhirnya perjuangan selama tiga tahun di SMP telah usai, tak sabar sekali aku ingin mendaftar ke sekolah SMA. Saat itu aku mendaftar bersama tiga temanku dari SMP yang sama. Dua dari mereka ingin masuk jurusan Ips sedangkan aku dan satu temanku ingin masuk jurusan Mipa. "Eh, Mutiara. Kamu yakin nggak bakal masuk jurusan Mipa di sini?" tanya Rina padaku. "Insya Allah aku yakin, kan aku sudah berusaha aku juga selalu berdoa setiap hari agar aku bisa masuk jurusan Mipa," jawab aku. "Kalau kamu Nanda, kamu udah yakin masuk Ips?"
(Karya Firda) XII IIS 1 SMAGONTA Ku tulis angan dan cita dibalik relung jiwa terdalam. Menghias syahdu dalam pikiran. Terbayang impian yang senantiasa mengukir jiwa. Usaha, usaha, usaha ! Lihat Ibu Bapak yang sudah renta. Akhir masa SMA sudah di depan mata. Dunia yang sesungguhnya sudah menanti. Tak patut untuk hahahihi lagi. Kita adalah penerus bangsa. Semangat untuk kemajuan bangsa kita. Indonesia tercinta.
Komentar
Posting Komentar