Postingan

Cerpen "Perpisahan"

Gambar
       Pagi itu begitu cerah, awan membentang sangat indah di langit biru. Pandu memacu  motornya dengan kecepatan agak tinggi berharap cepat sampai di rumah pujaan hatinya.     Jalan yang beraspal keras dengan beberapa kendaraan di lewatinya dengan muka cerah.      Dalam hati Pandu sudah terbayang senyum manis Sekar. Ya, gadis yang ditunanginya sudah  6 bulan itu adalah gadis manis teman satu SMA dulu. Sudah 1 bulan lamanya Pandu tidak  bertemu kekasihnya karena Ia masih kerja jauh di luar kota.    Rindu ingin menatap wajah manis  kekasihnya semakin membuat Pandu memacu motornya dengan cepat, namun sesekali Ia  mengerem karena menghindari kendaraan lain.         Gang melati nomor  5 sudah terlihat dari seberang jalan, hati Pandu makin  berbunga-bunga, tak sabar untuk bertemu kekasihnya Sekar. "Hampir sampai," ucapnya lirih.       Pandu menyusuri jalan dalam gang lumayan sempit itu, mengendarai motornya dengan  kecepatan lambat karena banyak anak kecil yang bermain-main.    

Cerpen "Pilihan Terbaik"

Gambar
         Namaku adalah Mutiara, seorang siswi SMP Islam swasta di Bandung. Saat ini, aku duduk di kelas IX dan tinggal beberapa minggu lagi aku lulus. Aku berkeinginan melanjutkan sekolah di SMA Negeri yang tak jauh dari rumahku yakni di SMA Negeri 1 Bandung. Sejak lama aku sangat ingin bersekolah di sana mengambil jurusan Mipa karena aku  bercita-cita ingin menjadi seorang dokter.     Hari kelulusan pun tiba, akhirnya perjuangan selama tiga tahun di SMP telah usai, tak sabar sekali aku ingin mendaftar ke sekolah SMA.      Saat itu aku mendaftar bersama tiga temanku dari SMP yang sama. Dua dari mereka ingin masuk jurusan Ips sedangkan aku dan satu temanku ingin masuk jurusan Mipa.         "Eh, Mutiara. Kamu yakin nggak bakal masuk jurusan Mipa di sini?" tanya Rina padaku.        "Insya Allah aku yakin, kan aku sudah berusaha aku juga selalu berdoa setiap hari agar aku bisa masuk jurusan Mipa," jawab aku.       "Kalau kamu Nanda, kamu udah yakin masuk Ips?"

Puisi "Angan"

Gambar
 (Karya Firda) XII IIS 1 SMAGONTA Ku tulis angan dan cita dibalik relung jiwa terdalam. Menghias syahdu dalam pikiran. Terbayang impian yang senantiasa mengukir jiwa. Usaha, usaha, usaha ! Lihat Ibu Bapak yang sudah renta. Akhir masa SMA sudah di depan mata. Dunia yang sesungguhnya sudah menanti. Tak patut untuk hahahihi lagi. Kita adalah penerus bangsa. Semangat untuk kemajuan bangsa kita. Indonesia tercinta.

Puisi "Kekasih Bayangan"

Gambar
 (karya Firda) Kamu ... Orang yang tak pernah aku temui Namun cintaku padamu sudah pasti Tak pernah ku tatap Tapi di hati selalu menetap Getaran rindu terus bergelora Saat aku tatap matamu di layar kaca Ku haral kita bisa bertemu Agar dapat ku lampiaskan rinduku yang menggebu-gebu

Puisi "Ayah"

Gambar
(karya Firda) Ayah... Di setiap tetes keringatmu Tersimpan beribu-ribu kasih sayang untuk istri dan anakmu. Ayah bekerja keras setiap hari untuk keluarga. Lelah penat tak menjadi halangan. Hujan panas tak menjadi rintangan. Aku lihat... Bahu ayah yang bengkak karena beban yang ia pikul. Tangan yang kasar karena mengapal. Dan kulit yang tak kencang lagi. Namun, semangat mencari nafkah tak pernah pupus dari hatinya. Terkadang aku masih menuntut ini itu darimu. Aku egois kepadamu. Padahal keinginanku jauh dari kemampuan ayahku. Maafkan aku ayah... Aku tahu kau lelah. Kau penat di sana. Dari kejauhan aku hanya bisa mendoakanmu. Supaya Tuhan memberi umur panjang untukmu. Memberi kesehatan dan rezeki untukmu ayah. Selamat Hari Ayah Jum'at. November 12, 2021. 

Puisi "Ibu ku"

Gambar
  Ibu ... Beliau adalah ibuku. Beliau juga bisa jadi temanku. Teman curhatku dan teman berbagi kisah untukku. Beliau sosok teladan bagiku. Penyemangat hidupku. Aku sayang ibu.

Cerpen "Minta sandi Wi-Fi"

Gambar
      Siang hari di SMAN 1 Gondangwetan. Saat itu di kelas sedang tidak ada guru yang mengajar (jam kosong) aku dan teman yang lainnya sibuk bermain hp masing-masing, aku melihat reels video di instagram kemudian aku melihat kuota internetku yang hampir habis, aku ingin sekali menggunakan Wi-Fi SMA tapi semuanya diberi sandi dan aku tidak tahu apa sandi tersebut. Akhirnya aku beranjak menuju ke depan kelas kemudian aku bertemu teman sekelasku bernama Fuad.       "He Ad, kamu tau sandi Wi-Fi SMA yang ini nggak?" tanyaku pada Fuad.     "Enggak, Fir. Tapi Yogi tadi tanya sandi Wi-Fi itu ke Pa is” jawabnya.       "Pa is?? Pa is yang mana?"      Dengan wajah santai dia menjawab "Ya Pa is".       "Lah iya Ad. Di SMA itu Pa is itu ada dua. Satu Pak Isbahul yang kedua Pak Isgianto, lalu maksud kamu Pa is yang mana?" ujarku sedikit kesal.      "Pa is Pa is, anak kelas atas itu lohh, anak mipa 4" jawabnya sambil menunjuk ke arah kelas mipa 4